Amerika Serikat (A-S) menyetujui paket penjualan senjata senilai 11 miliar dollar AS (sekitar Rp184 triliun) ke Taiwan, di tengah tekanan militer China yang terus meningkat terhadap pulau tersebut. Paket kedua di era Presiden Donald Trump ini mencakup HIMARS, howitzer, rudal antitank, drone, hingga suku cadang berbagai peralatan militer, dan diproyeksikan resmi berlaku dalam sekitar satu bulan setelah melalui proses di Kongres AS yang diperkirakan tanpa hambatan berarti. Bagi Taipei, suplai senjata dari Washington menjadi pilar utama strategi penangkal, di saat kemampuan industri pertahanan dalam negeri belum sebanding dengan kekuatan militer China yang mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya sendiri.
Dengan nilai kesepakatan yang mendekati rekor penjualan senjata ke Taiwan pada era George W Bush dan komitmen Presiden Lai Ching-te untuk terus menaikkan belanja pertahanan, peta keamanan di Selat Taiwan dan kawasan Indo-Pasifik kian mengeras. Pertanyaannya, langkah ini akan lebih banyak dibaca sebagai upaya menjaga deterensi, atau justru memicu babak baru perlombaan senjata dan eskalasi ketegangan militer di depan mata?
#AmerikaSerikat #Taiwan #China #PenjualanSenjata #KeamananRegional #IndoPasifik #Geopolitik #Militer #SelatTaiwan #DonaldTrump #LaiChingTe #HIMARS #Pertahanan #ASChina #KontanNews