KONTAN -
https://www.kontan.co.id/
Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China kembali tegang.
Ini menyusul keputusan Amerika Serikat yang mengetatkan pengawasan terhadap teknologi China.
AS merilis aturan baru yang melarang penggunaan chip kecerdasan buatan (AI) milik Huawei, Ascend, di seluruh dunia, termasuk di China sendiri.
Penggunaan chip tersebut dianggap melanggar aturan ekspor Amerika Serikat.
Larangan ini diumumkan oleh Bureau of Industry and Security (BIS) di bawah Departemen Perdagangan AS, pada 13 Mei 2025.
Tujuannya adalah mencegah teknologi buatan AS digunakan untuk melatih dan menjalankan model AI China yang berpotensi digunakan untuk kepentingan negara pesaing.
Pemerintah China menuduh pemerintahan Trump merusak kesepakatan dalam pembicaraan dagang terbaru di Jenewa.
Dalam pernyataan resmi pada Senin, pemerintah China mengatakan bahwa mereka telah bernegosiasi dan berkomunikasi dengan pihak AS di berbagai level melalui mekanisme konsultasi ekonomi dan perdagangan China-AS.
Namun, larangan penggunaan chip Huawei itu dapat merusak konsensus yang telah dicapai dalam pembicaraan tingkat tinggi di Jenewa.
China menilai, menilai kebijakan itu merupakan tindakan diskriminatif dan menuntut agar AS mengoreksi kesalahannya.
Ketegangan seputar cip generasi baru Huawei ini menunjukkan betapa rapuhnya hubungan antara AS dan China, meski kedua negara baru saja mencapai kesepakatan gencatan tarif di Swiss bulan ini.
Kesepakatan itu berlaku selama 90 hari dan menjadi ruang sempit bagi kedua pihak untuk merumuskan kesepakatan yang lebih luas dalam menyeimbangkan perdagangan sekaligus melindungi kepentingan Beijing.
Huawei sendiri baru saja meluncurkan dua chip AI baru, Ascend 910C dan 910D, yang dianggap sebagai pesaing utama chip Nvidia H20.
Keberhasilan ini menciptakan tekanan politik di Washington, karena dianggap dapat memperkuat posisi China di bidang teknologi AI.
Sebelumnya, AS telah memblokir distribusi chip Nvidia H20 ke China dan membatasi akses Huawei terhadap peralatan semikonduktor canggih.
Kini, aturan baru ini semakin mempersempit ruang gerak Huawei dalam mengembangkan teknologi chip AI dan smartphone.
Ketua perunding dagang China, Li Chenggang, sebelumnya mengkritik kontrol ekspor terhadap cip-cip yang berkaitan dengan AI dalam pertemuan Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) pekan lalu di Korea Selatan.
Mengutip seorang pejabat yang hadir dalam sesi tersebut, Li menyebut bahwa sebuah negara telah melebih-lebihkan konsep keamanan nasional.
Menanggapi hal itu, Perwakilan Dagang AS, Jamieson Greer, mengatakan bahwa langkah tersebut dilakukan demi melindungi kemampuan manufaktur domestik AS.
Belum ada agenda resmi terkait putaran pembicaraan dagang berikutnya. Kemungkinan pertemuan antar pejabat dapat terjadi pada KTT G20 bulan Juli di Afrika Selatan.
#kontan #kontannews #kontantv #amerika #china #huawei #nvidia #chip #perangdagang
Instagram: / kontannews
Facebook: / kontannews
Twitter: / kontannews