Penjualan mobil listrik berbasis baterai di Indonesia kembali menguat tajam pada Oktober 2025. Setelah sempat turun menjadi 4.039 unit pada September, distribusi dari pabrik ke diler melesat 243 persen menjadi 13.865 unit bulan lalu. Lonjakan ini terutama dipicu kemunculan BYD Atto 1 sebagai mobil listrik termurah di pasar yang langsung mencatat penjualan 9.396 unit setelah debut di GIIAS 2025, sekaligus mengguncang peta persaingan karena selisihnya jauh dari para pesaing. Di bawahnya, Wuling Binguo EV yang sebelumnya memimpin ikut kembali naik 11,4 persen menjadi 625 unit, sementara BYD M6 bangkit dengan kenaikan 60,7 persen menjadi 516 unit.
Sejumlah model lain juga menunjukkan dinamika menarik. BYD Sealion 7 naik 16,8 persen menjadi 347 unit, namun Aion V yang sebelumnya berada di posisi dua justru anjlok 35,7 persen menjadi 339 unit. Wuling Cloud EV melesat 62,1 persen menjadi 188 unit, sedangkan Wuling Mitra EV dan Wuling Air EV masing-masing turun 14,4 persen dan 10,5 persen. Di sisi lain, BYD Seal terkena imbas negatif dengan penurunan tajam 80 persen dari 75 unit menjadi hanya 15 unit. Dengan BYD Atto 1 di puncak, disusul Wuling Binguo EV dan BYD M6, persaingan mobil listrik di Indonesia kian ketat seiring banjir model baru dan strategi harga agresif. Apakah tren ini menandai babak baru percepatan adopsi kendaraan listrik di Tanah Air?
#MobilListrik #BEV #BYDAtto1 #WulingBinguoEV #BYDM6 #Gaikindo #OtomotifIndonesia #EVIndonesia #PasarOtomotif #KontanNews