Cara investor saham tangkap peluang sentimen merger dan akusisi


Selasa, 21 September 2021 | 03:20 WIB | dilihat

Isu dan rencana merger dan akuisisi terus semarak di pasar modal tanah air. Grup Djarum melalui PT Global Digital Niaga (Blibli.com) mengumumkan rencana akuisisi 51% saham PT Supra Boga Lestari Tbk (RANC).



Tak jarang, isu dan rencana akuisisi dan merger ini membuat saham emiten yang bersangkutan ikut terbang tinggi.



RANC misalnya, sahamnya sempat melesat hingga 10% pasca pengumuman pencaplokan oleh Blibli.



Saham PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) juga sempat melambung pasca kabar penanaman investasi oleh Gojek.



Kepala Riset Yuanta Sekuritas Chandra Pasaribu menilai, biasanya aksi merger dan akuisisi akan diikuti terjadinya perubahan kepemilikan, sehingga memicu adanya tender offer.



Ini menjadi sisi spekulasi dari para trader. Namun, kasusnya tidak selalu demikian.



Di sisi lain, investor institusi biasanya melihat adanya potensi sinergi dari hasil akuisisi. Sinergi ini biasanya muncul dalam jangka waktu 3-5 tahun ke depan. Hasil akuisisi ini tidak serta merta terlihat, karena bakal ada proses reorganisasi dan operasi yang perlu dilakukan.



Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus mengatakan, investor bisa saja bergerak cepat untuk membeli suatu saham ketika isu rencana merger diumumkan ke publik.



Hanya saja, ada sejumlah hal yang mesti menjadi perhatian, seperti prospek industri, valuasi, dan potensi pertumbuhan emiten di masa depan. Ini karena output dari aksi merger dan akuisisi adalah pertumbuhan kinerja perusahaan. Pertumbuhan yang diharapkan dapat memoles valuasi emiten tersebut.



#KontanTv #mergerdanakuisisi #Investorsaham



Video Terkait

Video Terkait

Berita Terkait

Video Lainnya
Logo Kontan
2018 © Kontan.co.id All rights reserved