Risiko kesehatan tetap membayangi orang yang sudah pulih dari Covid 19


Senin, 19 Oktober 2020 | 16:15 WIB | dilihat

Mengutip angka rinci yang termuat di situs WHO Jumat (16/1), jumlah kasus Covid 19 yang terkonfirmasi mencapai 38,39 juta orang.



Sedang jumlah korban meninggal sebanyak 1,09 juta orang. Itu berarti, 2,83% dari seluruh orang yang terinfeksi Covid-19, meninggal dunia.



Memang, saat ini tingkat kematian yang disebabkan Covid-19 mulai melandai. Namun, jangan sampai kita terlena dengan persentase mortality rate tersebut.



Kita juga perlu menyadari dampak buruk dari Covid-19 terhadap mereka yang sudah dinyatakan sembuh.



Laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang bertajuk Long Term Syndrome-Update 36 memuat hasil survei Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) milik Pemerintah Amerika Serikat (AS).



Dalam survei di berbagai negara bagian AS selama Maret hingga Juni 2020 itu, CDC mencatat apa saja gejala yang dialami oleh 274 orang responden, yang telah dinyatakan sembuh dari Covid 19 pada dua-tiga pekan sebelumnya.



Hasilnya? Para responden yang telah dinyatakan pulih dari Covid 19 masih merasakan berbagai gejala yang umum menyerang penderita penyakit yang disebabkan virus corona baru itu.



Gejala yang paling umum adalah kelelahan, batuk, pernafasan tersumbat, sesak nafas, dan pusing. Ada juga responden yang masih merasakan nyeri badan, demam serta kehilangan indera perasa dan penciuman.



Ada 20% responden survei CDC di rentang umur 18 tahun hingga 34 tahun, yang melaporkan mengalami gejala gangguan kesehatan yang berkepanjangan. Ini berarti ada risiko long covid syndrome membayangi remaja dan anak-anak, yang tidak memiliki gangguan kesehatan kronis saat terinfeksi Covid-19.



Risiko yang lebih berat adalah orang yang pernah terinfeksi Covid-19 tidak pernah kembali ke kondisi kesehatannya yang prima. Mengutip survei CDC, ada 35% responden yang merasa tidak pernah kembali fit seperti sebelum terinfeksi.



Memang, penerapan protokol kesehatan pada akhirnya bergantung pada kesadaran masyarakat. Itu sebabnya, pemerintah gencar melakukan kampanye 3M, alias mencuci tangan, menggunakan masker dan menjaga jarak.



#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun



Video Terkait

Video Terkait

Berita Terkait

Video Lainnya
Logo Kontan
2018 © Kontan.co.id All rights reserved