KONTAN - https://www.kontan.co.id/
Menteri Keuangan Scott Bessent mengatakan Amerika Serikat (AS) menyatakan, Amerika telah meraup pendapatan sekitar US$ 100 miliar atau Rp 1.620 triliun (kurs Rp 16.200) dari pemberlakuan tarif impor Presiden Donald Trump sepanjang tahun ini.
Menurut Bessent, pendapatan dari tarif impor itu masih berpotensi naik menjadi US$ 300 miliar atau Rp 4.861 triliun hingga akhir tahun 2025 mendatang.
Melansir Reuters, Bessent mengatakan, bahwa penerimaan dari tarif Trump baru dimulai pada kuartal kedua, ketika Trump menerapkan bea masuk sebesar 10% terhadap seluruh negara.
Selain itu, pendapatan tarif juga ditopang kebijakan Trump menaikkan bea masuk untuk baja, aluminium, dan otomotif.
Bessent menegaskan, target tambahan pendapatan sebesar US$ 300 miliar dari tarif Trump itu bertepatan dengan akhir tahun kalender 2025 pada 31 Desember, bukan akhir tahun fiskal pemerintah pada 30 September.
Departemen Keuangan AS melaporkan rekor bea masuk bruto sebesar US$ 22,8 miliar pada bulan Mei, meningkat hampir empat kali lipat dari total US$ 6,2 miliar pada tahun sebelumnya.
Hal ini menyebabkan penerimaan bea masuk selama delapan bulan pertama tahun fiskal 2025 mencapai US$ 86,1 miliar. Adapun, penerimaan selama lima bulan pertama tahun kalender 2025 mencapai total US$ 63,4 miliar.
Departemen Keuangan dijadwalkan melaporkan hasil anggaran bulan Juni pada hari Jumat, yang diperkirakan akan menunjukkan peningkatan substansial dalam penerimaan tarif.
Menurut Laporan Keuangan Harian Departemen Keuangan per 30 Juni, penerimaan gabungan bea cukai dan cukai mencapai US$ 122 miliar untuk tahun fiskal hingga saat ini.
Trump telah menetapkan batas waktu pada 1 Agustus untuk menerapkan tarif timbal balik yang lebih tinggi terhadap hampir semua mitra dagang, termasuk Indonesia yang tetap dikenakan tarif sebesar 32%
#kontantv #kontan #kontannews #amerika #tarif #impor #donaldtrump
____________________