KONTAN -
https://www.kontan.co.id/
Pada Selasa (1/10/2024), Rusia menyatakan kesiapannya menghadapi konfrontasi panjang dengan Amerika Serikat.
Wakil Menteri Luar Negeri Sergei Ryabkov mengatakan, pihaknya telah berulang kali mengirimkan peringatan kepada Washington terkait krisis hubungan antar kedua negara.
Reuters memberitakan, perang Ukraina yang telah berlangsung selama 2,5 tahun telah memicu konfrontasi paling parah antara Rusia dan Barat sejak Krisis Rudal Kuba tahun 1962.
Kondisi pada saat itu dianggap sebagai saat paling dekat kedua negara adidaya Perang Dingin itu menuju perang nuklir yang disengaja.
Konflik tersebut memasuki apa yang menurut pejabat Rusia merupakan fase paling berbahaya hingga saat ini.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy telah mendesak sekutu-sekutu Kyiv selama berbulan-bulan untuk membiarkan Ukraina menembakkan rudal-rudal Barat jarak jauh ke dalam wilayah Rusia.
Tujuannya adalah untuk membatasi kemampuan Moskow untuk melancarkan serangan.
Ryabkov, yang mengawasi pengendalian senjata dan hubungan dengan Washington, mengatakan bahwa Moskow tidak memiliki ilusi tentang hubungan tersebut.
Hal ini mengingat adanya konsensus anti-Rusia bipartisan di Amerika Serikat.
"Kita harus bersiap menghadapi konfrontasi jangka panjang dengan negara ini. Kami siap menghadapi ini dalam segala hal," kata Ryabkov seperti dikutip kantor berita negara RIA.
Dia menambahkan, "Kami mengirimkan semua sinyal peringatan kepada lawan kami agar mereka tidak meremehkan tekad kami."
Presiden Vladimir Putin memperingatkan Barat minggu lalu bahwa Rusia dapat menggunakan senjata nuklir jika diserang dengan rudal konvensional.
Putin juga bilang, Moskow akan menganggap setiap serangan terhadapnya yang didukung oleh kekuatan nuklir sebagai serangan gabungan.
#kontantv #kontan #kontannews #amerika #rusia #ukraina #perang
_____________________
Instagram:
https://www.instagram.com/kontannews/
Facebook:
https://www.facebook.com/kontannews/
Twitter:
https://www.twitter.com/kontannews/