IHSG Berpotensi Jadi Incaran Investor Asing Saat Valuasi Masih Murah | KONTAN News


Rabu, 31 Januari 2024 | 10:17 WIB | dilihat
Indonesia sebagai salah satu negara emerging market bakal mendapat angin segar dari potensi penurunan suku bunga global yang akan membuat migrasi portofolio investor asing.

Head of Equity Analyst and Strategy Mandiri Sekuritas Adrian Joezer menjelaskan secara historis satu sampai tiga bulan setelah The Fed menaikkan suku bunga, pasar keuangan Amerika Serikat (AS) baik surat utang dan saham akan diuntungkan.

Namun 12 bulan sejak terakhir kali The Fed menaikkan suku bunga, pasar ekuitas di kawasan emerging market bakal merekah jika dibandingkan dengan pasar ekuitas di negara-negara maju.

"Terakhir The Fed menaikkan suku bunga pada Juli 2023. Artinya sudah enam bulan lebih. Harapannya kebijakan The Fed bisa memberikan keuntungan bagi emerging market," ucap Joezer, Senin (29/1).

Mandiri Sekuritas memproyeksikan The Fed akan tiga sampai empat kali memangkas suku bunganya dan dimulai pada Mei 2024.

Secara keseluruhan, The Fed berpotensi menurunkan suku bunga sebesar 125 basis poin (bps).

Nah, dari sisi valuasi atau Price Earning (PE), Indeks Harga Saham Gabungan masih tergolong murah, sementara dari sisi pertumbuhan laba bersih para emiten juga masih berpotensi untuk tumbuh.

Dalam hitungan Mandiri Sekuritas, price earning IHSG di 2024 berada di level 13,8 kali. Sementara Earning per share (EPS) di IHSG bisa tumbuh 11,9%.

Sementara itu, Mirae Asset Sekuritas memasang target IHSG berada di level 8.100.

Ini bakal tercapai jika Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga dan kepastian hasil pemilu sudah terlihat.

Target tersebut mengimplikasikan PE IHSG berada di level 14 kali. Dari sisi pertumbuhan EPS, Mirae Asset Sekuritas memproyeksikan akan bertumbuh di kisaran 5%–6%.

#kontantv #ihsg #investor #asing #saham

Video Terkait

Berita Terkait

Video Lainnya
Logo Kontan
2018 © Kontan.co.id All rights reserved