Presiden minta bank BJB bantu penuh Bank Banten


Kamis, 30 April 2020 | 17:11 WIB | dilihat

Rencana penggabungan usaha PT Bank Banten Tbk dengan PT Bank Jabar Banten Tbk diketahui ada campur tangan istana.



Kabarnya, Bank BJB diminta presiden untuk membantu sepenuhnya operasional Bank Banten.



Penandatanganan Letter of Intent (LOI) antara Gubernur Banten Wahidin Halim pemegang saham terakhir Bank Banten dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dilakukan setelah rapat terbatas Kamis (23/4) yang dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo di Istana Presiden.

Dalam keterangan resmi dari Humas Pemprov Banten, Senin (25/4), Gubernur Wahidin mengatakan proses penggabungan usaha saat ini tengah membahas soal manajemen dan komposisi saham pascamerger.



Penggabungan usaha memang jadi opsi paling potensial bagi Pemprov Banten menyelamatkan Bank Banten.

Tanpa merger, Pemprov Banten mesti mengucurkan dana bisa sampai Rp 2,8 triliun untuk menyelamatkannya.



Nilai penyelamatan ini lebih dari 20% APBD Banten 2020 senilai Rp 13,214 triliun.



Wahidin juga menambahkan, OJK memberi waktu para pihak hingga tiga bulan untuk merampungkan proses penggabungan usaha.

Sementara Deputi Komisioner Humas Dan Logistik OJK Anto Prabowo mengatakan, aksi penggabungan usaha ini murni aksi korporasi dan bebas intervensi, terutama dari OJK.



“OJK memandang latar belakang merger ini sebagai aksi korporasi yang dalam pandangan para pemegang saham merupakan kerangka business to business,” kata Anto.



#Kontan TV #MergerBankBantenBJB #OJK



Video Lainnya

Video Terkait

Logo Kontan
2018 © Kontan.co.id All rights reserved