Purbaya: Programmer Coretax dari LG Setara SMA, Ancam Putus Kontrak


Senin, 27 Oktober 2025 | 21:00 WIB | dilihat

KONTAN - https://www.kontan.co.id/

Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menyoroti kualitas sistem administrasi perpajakan Coretax yang dikelola konsorsium LG CNS–Qualysoft.

Ia mengungkap, para programmer dari pihak LG diduga hanya lulusan sekolah menengah atas (SMA).

Kritik ini menjadi sorotan karena proyek senilai Rp 1,228 triliun itu diharapkan menjadi tulang punggung digitalisasi pajak Indonesia.

Purbaya menjelaskan, hasil pemeriksaan tim Kementerian Keuangan menemukan sejumlah masalah teknis pada sistem Coretax.

Ia menyebut, dari analisis terhadap kode sumber (source code), kemampuan teknis programmer LG dinilai tidak sepadan dengan kompleksitas proyek.

Purbaya menyindir bahwa Indonesia kerap dikibuli pihak asing dalam proyek teknologi.

Sistem Coretax merupakan proyek modernisasi administrasi pajak yang dikembangkan sejak empat tahun lalu.

Namun, sejak mulai digunakan, pengguna mengeluhkan berbagai gangguan teknis, seperti gagal login, halaman kosong (blank), waktu akses habis (timeout), hingga data pajak yang salah arah atau session nyasar.

Meski begitu, ia mengakui waktu satu bulan tidak cukup untuk memperbaiki sistem sebesar Coretax.

Dalam evaluasinya, Kemenkeu menyoroti empat aspek utama perbaikan Coretax.

Pertama, problem kritis pengguna, seperti gangguan login dan upload dokumen pajak.

Kedua, aplikasi, yang dinilai perlu perombakan menyeluruh agar stabil dan efisien.

Ketiga, keamanan dan infrastruktur, yang dinilai terlalu rumit dan mahal, perlu disederhanakan dengan teknologi terbaru.

Keempat, aspek nonteknis, terutama ketergantungan pengelolaan sistem terhadap pihak asing.

Purbaya juga menyoroti lambatnya respons pihak LG terhadap keluhan pengguna. Meski beberapa perbaikan (patch) telah dilakukan, kecepatan tanggapan dinilai masih jauh dari harapan.

Ia menyebut, tim khusus atau special task force bentukan Kemenkeu kini ikut mengawasi langsung proses perbaikan agar kendala teknis dapat segera diselesaikan.

Purbaya juga berencana memperkuat tim teknologi informasi (IT) dalam negeri agar pengelolaan Coretax tidak lagi bergantung pada pihak asing.

Ia menilai, tenaga lokal memiliki kemampuan untuk mengelola sistem sekelas Coretax secara mandiri.

Purbaya juga membuka kemungkinan memutus kontrak dengan LG setelah masa kerja sama berakhir pada Desember 2025. Ia optimistis, begitu kode sistem sepenuhnya diberikan kepada pemerintah, proses perbaikan akan lebih cepat dilakukan.

Proyek Coretax digarap konsorsium LG CNS–Qualysoft, perusahaan asal Korea Selatan yang memenangkan tender senilai Rp 1,228 triliun.

Sistem ini diharapkan menjadi tulang punggung digitalisasi layanan perpajakan di Direktorat Jenderal Pajak (DJP), termasuk untuk pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) tahunan dan pengelolaan data wajib pajak.

Namun, setelah beberapa bulan berjalan, performa sistem dinilai belum stabil.

Manajer Riset Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) Fajry Akbar menyebut, sejak awal 2025, Coretax kerap mengalami kendala teknis yang mengganggu pelayanan pajak.

Dirjennya sudah ganti, Menterinya sudah ganti, tapi masalahnya tetap berlanjut.

#kontantv #kontan #kontannews #purbayayudhisadewa #pajak #coretax
________________________________________


Video Terkait

Logo Kontan
2018 © Kontan.co.id All rights reserved