Xi Jinping picu kepanikan dari Tokyo hingga Washington


Kamis, 18 Februari 2021 | 17:05 WIB | dilihat

Presiden China Xi Jinping telah menyalakan lonceng peringatan dari Tokyo sampai ke Washington. Ini terjadi setelah China mengirim kapal perang yang sudah dipersenjatai dengan meriam ke perairan Jepang.



Selasa (16/2), Beijing mengirim dua kapal ke Laut China Timur dekat kepulauan Senkaku dalam upaya untuk menegaskan dominasi dan klaim teritorialnya. Pulau-pulau yang disengketakan itu telah diklaim oleh China dan Jepang selama bertahun-tahun.



Tindakan itu telah memicu reaksi keras, di mana  China dituduh melanggar hukum internasional.



"Kegiatan ini merupakan pelanggaran hukum internasional," kata  Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Katsunobu Kato seperti yang dikutip Express.co.uk.



Operasi terbaru ini dilakukan saat China memberlakukan "Hukum Penjaga Pantai" baru, yang memungkinkan penjaga pantai negara itu menggunakan senjata.



Undang-undang tersebut mengizinkan kapal China untuk mengambil tindakan jika Beijing memandang ada kapal yang memasuki perairan teritorialnya.



Media Jepang memberitakan, salah satu kapal Tiongkok dipersenjatai dengan meriam dan 2 kapalnya mengancam kapal penangkap ikan Jepang.



Beijing membenarkan tindakannya di dekat Senkaku dengan mengklaim perairan di Laut China Timur adalah wilayahnya.



Gangguan terbaru ini telah memicu kekhawatiran tentang kemungkinan insiden di wilayah tersebut karena beberapa pejabat Partai Demokrat Liberal yang berkuasa telah mendorong lebih banyak latihan militer bersama antara Pasukan Bela Diri Jepang dan militer AS.



Awal bulan ini, Perdana Menteri Yoshihide Suga dan Presiden AS Joe Biden menegaskan kembali pakta keamanan yang mengatakan Washington akan mempertahankan wilayah di bawah pemerintahan Jepang jika terjadi serangan bersenjata.



#KontanTv #XiJinping #ChinaJepang #TokyoWashington

Hubungan internasional dengan China telah anjlok selama setahun terakhir setelah merebaknya pandemi virus corona, perlakuannya terhadap Muslim Uighur, dan tindakan kerasnya terhadap demokrasi Hong Kong.



Sementara itu menurut survei Grup Kebijakan Luar Negeri Inggris, masyarakat Inggris memposisikan China sebagai "ancaman kritis" bagi Inggris dan menyerukan diakhirinya hubungan ekonomi dengan Beijing.



Video Terkait

Video Terkait

Berita Terkait

Video Lainnya
Logo Kontan
2018 © Kontan.co.id All rights reserved