KONTAN -
https://www.kontan.co.id/
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil rebound dan ditutup menguat 1,42% pada perdagangan Rabu (19/3).
Namun, tekanan hebat yang memporak porandakan pertahanan harga saham itu kini menjalar ke pasar surat utang domestik.
Keputusan Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan di angka 5,75 persen pada Maret 2025, tidak cukup ampuh menahan laju tekanan jual yang melanda pasar surat utang.
Kondisi itu pada akhirnya berkontribusi pada pelemahan rupiah yang ditutup melemah terdalam di Asia di level Rp 16.531 per US$ pada Rabu (19/3).
Pelemahan rupiah didorong berbagai faktor global, terutama penguatan dolar AS menjelang keputusan kebijakan moneter The Fed.
Investor cenderung mengalihkan aset mereka ke instrumen berdenominasi dolar, menyebabkan permintaan terhadap rupiah melemah.
Nah, tekanan pada rupiah ini berimbas langsung ke pasar Surat Berharga Negara (SBN). Yield SBN dengan tenor 10 tahun naik ke 7,09% pada Rabu (19/3).
Ini adalah tingkat imbal hasil tertinggi sejak 3 Februari atau dalam enam pekan terakhir.
Begitu juga tenor 5 tahun yang naik 8,2 basis poin di angka 6,803%, juga menjadi yang tertinggi sejak akhir Februari lalu. Sementara tenor 15 tahun mencatat kenaikan imbal hasil 4,2 basis poin di level 7,105%.
Peningkatan yield menunjukkan adanya tekanan jual di pasar obligasi, seiring keluarnya investor asing dari instrumen utang domestik.
Dalam dua hari perdagangan pekan ini, asing telah melepas kepemilikan SBN mereka hingga sebesar Rp 869 miliar.
Sejak 11 Maret, kepemilikan asing di SBN telah berkurang Rp 6,69 triliun. Selain itu, investor asing juga menarik dana dari pasar saham Indonesia, dengan aksi jual mencapai Rp 3,35 triliun dalam sepekan terakhir.
#kontantv #kontan #kontannews #sbn #surat #utang
_____________________
Instagram:
https://www.instagram.com/kontannews/
Facebook:
https://www.facebook.com/kontannews/
Twitter:
https://www.twitter.com/kontannews/